Dongkrak Karir dengan Design Thinking


    Mencoba memecahkan masalah bisa jadi sangat melelahkan, bisa jadi membingunkan, atau justru mencerahkan. Masalah adalah satu hal yang akan selalu mengiringi perjalanan kita. mencari solusi bukanlah suatu yang rumit jika kita punya pedoman. Tentu seseorang akan mendapat citra positif di mata atasan, jika ia selalu punya cara mengatasi masalah. Plus, melakukan problem solving, akan menunjukan loyalitas kita dihadapan bos. Membiasakan diri dengan alur berpikir yang solutif, akan membuat kita siap menghadapi masalah kapanpun ia muncul. 

    Ada sebuah konsep yang bisa digunakan sebagai panduan dalam berpikir yakni design thinking. Dengan memahami konsep tersebut, kita akan mampu mengidentifikasi titik-titik masalah yang perlu kita benahi, dan selanjutnya menerapkan konsep design thinking dalam pencarian solusi bagi perusahaan.

.5 Fase Design Thinking.
    Design thinking adalah sebuah proses penemuan ide untuk memecahkan masalah, dengan hasil nyata  dan konkret, serta dapat digunakan siapa saja. Selain untuk memecahkan masalah, design thinking juga dapat diterapkan dalam berinovasi dan berkompetisi. Ada lima fase dalam design thinking yang perlu kita tempuh yakni,

 Empathize - Define - IdeatePrototype - Test 



    Fase pertama Empathize yakni, membangun pengertian mendalam mengenai permasalahan. Dalam kaitannya dengan bisnis, tujuannya adalah memahami lebih baik mengenai permasalahan/dari sudut pandang pengguna. Tahap ini bisa dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, observasi, atau immersion yakni memposisikan diri sebagai peserta observasi.

    Berikutnya, Di fase Ideate, kejelasan dalam menyatakan permasalahan sangat ditekankan. Dengan menemukan titik permasalahan, pembenahan menjadi terfokus dan langkah-langkah yang diambil pun tidak melebar, serta tujuan akhir menjadi lebih terjangkau.

    Dalam upaya melakukan pembenahan yang terfokus, beberapa pertanyaan ini bisa membantu :
  • Apa Masalah yang dihadapi?
  • Apa yang dibutuhkan pelanggan atau pengguna?
  • Apa yang mereka khawatirkan?
  • Apa yang mereka inginkan?
  • Seperti apa rasa tidak nyaman yang mereka alami?
  • Apa yang mereka harapkan dari saya?        
    Dalam fase ini, kita dituntut mencari hal-hal yang dirasa berpotensi menjadi solusi. Membayangkan, memikirkan, mengimajinasikan potensi-potensi solusi. Setelah menemukan beberapa solusi, pilih satu solusi yang paling cocok untuk situasi dan kondisi yang ada, lalu kembangkan dan sempurnakan solusi tersebut. Di tahap juga ini kita akan bertanya pada diri sendir, apa yang bisa kita lakukan?.
       
    Terkadang begitu banyak solusi yang terpikirkan, membuat bimbang dalam memilih satu solusi. Untuk rekan-rakan yang mengalami ini, hal utama yang harus dipertimbangkan sebelum mengadopsi sebuah solusi adalah (perhatikan kata yang diberi bold):

  • KEMUDAHAN saat pelaksanaan
  • RESIKO yang mungkin terjadi saat solusi berlangsung
  • Berapa berat KEUNTUNGAN sebuah solusi dibanding solusi lainnya
  • Positif atau negative DAMPAKnya bagi pengguna
  • Juga DAMPAKnya bagi perusahaan
  • Pertanyakan juga seberapa besar PELUANG keberhasilannya. 
    Fase keempat yakni Prototype. Di sini kita merancang prototype untuk menguji seluruh bagian dari solusi. Untuk permasalahan yang berkaitan dengan interaksi manusia, prototype bisa berupa Simulasi, Storyboard, draft pertanyaan, atau bagan alur proses pelaksanaan solusi. Untuk hal lainya, prototype bisa berupa model kertas, wireframe, model karton dan lain sebagainya.     

    Prototype dibuat untuk mempermudah visualisasi konsep dan ide. Dengan adanya prototype, akan lebih mudah untuk mendeteksi kekurangan dan kelemahan yang ada pada solusi.

    Terakhir adalah Fase test. Pada fase ini, membuka diri terhadap inovasi sangat disarankan dalam upaya pengembangan dan penyempurnaan design solusi. Secara teknis fase test ini adalah menguji solusi melalui prototype secara berulang-ulang. Tujuan utama proses testing adalah mendapat feedback dari pihak lain, dan menemukan eror pada prototype. Dengan feedback dan temuan-temuan tersebut, modifikasi dan pengembangan terhadap design akan lebih terarah.

loading...

Comments

Popular posts from this blog

Indikator Keberhasilan Supervisor

5 Tahap Grow Model Action Plan

7 Sikap atasi demam jabatan baru